Senin, 10 Desember 2012

TRAGEDI RAJA MIDAS



TRAGEDI RAJA MIDAS

Yunani, (bahasa Yunani modern: Ελλάδα [Elláda], historis: Ελλάς [Ellás]; bahasa Inggris: Greece), secara resmi Republik Hellenik (Elliniki Dimokratia; bahasa Indonesia: Republik Yunani), adalah sebuah negara tempat lahirnya budaya Dunia Barat yang berada di Eropa. (www.wikipedia.org). Taukah Anda bahwa negeri asal Socrates, Plato, Aristoteles dan para filsuf-filsus kenama ini berasal, ada sebuah legenda yang sangat terkenal. Apa itu? Legenda mengenai seorang raja yang rakus dan senang menumpuk kekayaan.
Raja Midas; dia adalah figur penguasa dalam legenda Yunani Kuno yang menggambarkan seorang yang rakus, bangga dengan jabatan dan yang paling mencolok adalah kesenangannya dalam menumpuk kekayaan. Ia mengurbankan kepetingan rakyatnya demi kekayaan diri dan keluarganya. Hal ini menyebabkan dia dibenci oleh mayoritas rakyat, akan tetapi tidak ada seorang pun yang berani melawannya. Sampai disini cerita mengenai Raja Midas masih biasa (sudah dianggap biasa) mengenai keadaan para penguasa-penguasa negeri.
Yang menarik dari perjalanan Raja Midas seorang penguasa Anatolia (Asia Kecil) adalah keserakahannya dalam menumpuk kekayaan sampai-sampai tidak rela jika ada orang lain yang melebihi kekayaannya. Karena kegilaannya pada harta ini, suatu hari dia mendatangi salah satu Dewa Yunani yang teramat sakti yaitu Dionyus untuk meminta petunjuk dan mantra agar ia memiliki tangan ajaib sehingga setiap barang yang disentuhnya berubah menjadi emas. Entah karena dia seorang raja atau apa alasannya sang dewa pun mengabulkan permintaannya. Akhirnnya ia memiliki kemampuan merubah apapun yang dia pegang menjadi emas.
Raja Midas pun mulai berangkat ke taman. Satu demi satu pepohonan dirubah menjadi emas. Dan sudah bisa ditebak semua benda yang dia temui disentuhnya hingga berubah menjadi emas. Bangunan istana dan isinya tak luput ia rubah menjadi emas.
Setelah ia puas dengan merubah istana dan isinya menjadi emas, kini Raja Midas terasa lelah dan lapar. Ya ya ya...!!! pasti sudah tau selanjutnya kan??? Yupz betul! Maka dia duduk untuk makan, dia lupa dengan kesaktian tangannya. Akhirnya sendok dan garpu berubah menjadi emas tak luput juga makanan dan minuman pun menjadi emas. Dia menjadi galau!!! Istrinya yang baru pulang jalan-jalan jadi tumpuan kerisauannya. Dia langsung memeluk anak dan istrinya. Tapi apa yang terjadi, anak dan istrinya pun justru ikut pula menjadi emas. Kegalauannya semakin parah, hingga meningkat menjadi galau tingkat lanjut alias gila. Ya Raja Midas yang kaya raya telah gila karena kekayaannya sendiri.
Dongeng itu masih hidup sampai saat ini bagi rakyat Anatolia (sekarang ikut wilayah Turki) secara turun temurun.
Dari cerita itu ada sebuah simpulan yaitu mengenai matinya hidup akibat keserakahan manusia. Ada yang berpendapat bahwa “tangan midas” merupakan kemajuan teknologi yang tanpa batas hingga melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Bisa di ambil contoh mengenai kloning manusia, teknologi dengan kekuatannya telah mengambil alih peran Tuhan di alam ini. Walau memang teknologi itu pun juga atas kekuatan Tuhan pula. Kita juga bisa lihat dengan kemampuan mengolah nuklir telah berubah menjadi sesuatu yang sangat membahayakan bagi kehidupan manusia. Kebocoran kecil saja, ribuan nyawa dipertaruhkan.
Kita patut berhati-hati dengan “tangan midas” ini, dengan ilmu dan kemampuan yang kita miliki (bahkan masih sedikit) pun bisa menjerumuskan kita kedalam kesombongan, merasa benar dan arogan, mengintimidasi orang lain dengan sikap keangkuhan.
Seperti tulisan saya yang terdahulu, bahwa hakikat manusia adalah kosong. Jangan sampai kita sombong dengan ketampanan, kecantikan, kepintaran, kekayaan, kesehatan, dan bahkan dengan ketidak tampanan atau ketidak cantikan, kebodohan, kemiskinan, sakit dll. Karena semua adalah semu, semua adalah milik Allah s.w.t.
Kenapa hidup ini penting? Karena hidup ini tertuju kepada kematian. Mati pengharapan dan doa kita agar di kabulkan, amal kita diterima. Yang mati hanyalah jasad, sedangkan ruh atau jiwa akan terus hidup menuju hidup yang kekal. Disinilah pentingnya hidup karena kehiduan kita kelak dipertaruhkan saat ini.

Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan. (Aristoteles)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar