Jumat, 27 April 2012

STUDI FILSAFAT ISLAM


Pengertian Filsafat Islam
Filsafat berasal dari bahasa Yunani ‘philoshopia’ artinya cinta kebijaksanaan. Dikalangan muslim biasa disebut dengan hikmah.
Al-Farabi mendefinisikan filsafat:
العلم بالموجودات بماهي موجدة
mengetahui semua wujud karena ia wujud”
عيلم اموجودات بالعلّل بعيده
ilmu tentang wujud-wujud melalui sebab-sebabnya yang jauh”, yaitu pengetahuan yang akan sampai pada sebab musabab sesuatu.
Ibrahim Madzkur : mengartikan filsafat Islam sebagai segala studi filsafat yang ditulis di dalam dunia Islam baik penulisnya orang Islam, Kristen atau yahudi.
Endang Saifudin Anshari:  mengartikan bahwa filsafat Islam adalah falsafah Qur’aniyah ; filsafah yang berorientasi kepada Al-Qur’an dalam mencari jawaban mengenai masalah-masalah asasi filsafat (hakekat tuhan, hakekat manusia, dan hakekat alam semesta) kepada wahyu.

Sejarah Filsafat Islam
Tradisi pemikir filosofis lahir di Yunani pada 600 SM. Filsafat Islam bukanlah jiplakan dari filsafat Yunani. Sumber inspirasi dari pemikir-pemikir Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi s.a.w. Pemikir Islam jelas berbeda pandangan dengan filosof Yunani mengenai Allah, manusia dan alam. Pemikir muslim menekankan wahyu sebagai sumber pengetahuan.

Hakekat Filsafat Islam
Menurut Dr. Musa Asy’ari hakekat filsafat Islam adalah aqal dan Al-Qur’an. Aqal berperan sebagai penggerak aktivitas kefilsafatan dan Al-Qur’an sebagai ciri khas keislamannya dan bersifat spiritual. Menggunakan akal dalam Al-Qur’an artinya berfikir dan berzikir, berpikir tentang ciptaan Tuhan dan berzikir tentang kekuasaan Tuhan.

Objek Filsafat Islam
Objek kajian filsafat Islam adalah sama dengan kajian filsafat pada umumnya, hanya saja perbedaan terletak pada komitmen terhadap Qur’ani. Oleh sebab itu objek kajian filsafat Islam yaitu Allah, alam, manusia dan kebudayaan.

Metode Filsafat Islam
Empirisme
Empirisme menganggap sumber kebenaran adalah dari indera (batin termasuk juga indera). Menurut Muhammad Iqbal, empirisme diakui juga oleh Al-Qur’an dalam angka mencari pengetahuan. Contohnya QS.Al-Baqarah 164.

Rasionalisme
Rasionalisme memandang bahwa pengetahuan diperoleh dari apa yang kita pikirkan dan akal mampu untuk mengungkapkan kebenaran.

Irrasionalisme (Intuisi/Hati nurani)
Pengetahuan intuisi menyatakan bahwa bentuk kebenaran maupun pengetahuan diberikan oleh Tuhan  kepada orang yang beriman melalui hatinya.

Metode Pembuktian Kebenaran
Ibn Rusyd mengatakan ada tiga cara untuk melakukan pembuktian kebenaran
Metode retorika (al-khitabiyah)
Metode Dialektik (al-jadaliyah)
Metode Demonstrasi (al-burhaniyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar