Pengertian Filsafat Islam
Filsafat berasal dari
bahasa Yunani ‘philoshopia’ artinya cinta kebijaksanaan. Dikalangan
muslim biasa disebut dengan hikmah.
Al-Farabi mendefinisikan filsafat:
العلم
بالموجودات بماهي موجدة
mengetahui
semua wujud karena ia wujud”
عيلم
اموجودات بالعلّل بعيده
ilmu tentang wujud-wujud melalui
sebab-sebabnya yang jauh”, yaitu pengetahuan yang akan sampai pada sebab
musabab sesuatu.
Ibrahim Madzkur : mengartikan filsafat Islam sebagai
segala studi filsafat yang ditulis di dalam dunia Islam baik penulisnya orang
Islam, Kristen atau yahudi.
Endang Saifudin Anshari: mengartikan bahwa filsafat Islam adalah
falsafah Qur’aniyah ; filsafah yang berorientasi kepada Al-Qur’an dalam mencari
jawaban mengenai masalah-masalah asasi filsafat (hakekat tuhan, hakekat
manusia, dan hakekat alam semesta) kepada wahyu.
Sejarah Filsafat Islam
Tradisi
pemikir filosofis lahir di Yunani pada 600 SM. Filsafat Islam bukanlah jiplakan
dari filsafat Yunani. Sumber inspirasi dari pemikir-pemikir Islam adalah
Al-Qur’an dan Sunnah Nabi s.a.w. Pemikir Islam jelas berbeda pandangan dengan
filosof Yunani mengenai Allah, manusia dan alam. Pemikir muslim menekankan wahyu
sebagai sumber pengetahuan.
Hakekat
Filsafat Islam
Menurut
Dr. Musa Asy’ari hakekat filsafat Islam adalah aqal dan Al-Qur’an. Aqal
berperan sebagai penggerak aktivitas kefilsafatan dan Al-Qur’an sebagai ciri
khas keislamannya dan bersifat spiritual. Menggunakan akal dalam Al-Qur’an
artinya berfikir dan berzikir, berpikir tentang ciptaan Tuhan dan berzikir
tentang kekuasaan Tuhan.
Objek
Filsafat Islam
Objek
kajian filsafat Islam adalah sama dengan kajian filsafat pada umumnya, hanya
saja perbedaan terletak pada komitmen terhadap Qur’ani. Oleh sebab itu objek
kajian filsafat Islam yaitu Allah, alam, manusia dan kebudayaan.
Metode
Filsafat Islam
Empirisme
Empirisme
menganggap sumber kebenaran adalah dari indera (batin termasuk juga indera).
Menurut Muhammad Iqbal, empirisme diakui juga oleh Al-Qur’an dalam angka
mencari pengetahuan. Contohnya QS.Al-Baqarah 164.
Rasionalisme
Rasionalisme
memandang bahwa pengetahuan diperoleh dari apa yang kita pikirkan dan akal
mampu untuk mengungkapkan kebenaran.
Irrasionalisme
(Intuisi/Hati nurani)
Pengetahuan
intuisi menyatakan bahwa bentuk kebenaran maupun pengetahuan diberikan oleh
Tuhan kepada orang yang beriman melalui
hatinya.
Metode
Pembuktian Kebenaran
Ibn
Rusyd mengatakan ada tiga cara untuk melakukan pembuktian kebenaran
Metode
retorika (al-khitabiyah)
Metode
Dialektik (al-jadaliyah)
Metode
Demonstrasi (al-burhaniyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar