PENGERTIAN TASAWUF
Ibrahim
Basyumi mengklasifikasi pengertian tasawuf menjadi 3 farian
1. Al-bidayah (pemula); secara
fitrah manusia tidak dapat menguasai dirinya sendiri. sorang sufi adalah orang
yang hatinya jernih dari kotoran, penuh pemikiran, terputus hubungan dengan
manusia memandang sama antara emas dan kerikil
2. Al-mujahadah; berjuang
menundukkan hawa nafsu/keinginan
3. Al-madzaqat; hilangnya
hambatan hubungan antara manusia dan sang khaliq, atau disebut tahap
pengamalan/mistik.
Jadi
kesimpulannya; tasawuf adalah kesadaran adanya komunikasi dan dialog langsung
antara seorang muslim dengan Tuhannya.
METODE
MENCARI KEBENARAN
Tasawuf
memakai metode intuitif/dzauq/wujdan. Intusisi adalah hati nurani. Hati nurani
ini sebagai wadah dari sumber ma’rifat untuk mengetahui hal yang bersifat
Ilahi.
Hal-hal
yang menghambat hati nurani
1. Mereka yang hidup penuh
perbuatan kotor dan aniaya
2. Orang yang menjadikan harta,
tahta dan kesenangan lahir sebagai prioritas hidupnya.
3. Kafir
Pembagian
intuisi berdasar sifatnya
1. Infraintelektual (akal);
intuisi yang menyertai pikiran dan masuk pikiran manusia melalui indra.
2. Supra intelektual (hati);
intuisi yang tumbuh pada diri manusia dan tidak tergantung pada indera.
Bukti
diterimanya pengetahuan intuitif
1. Moralitas subjek; tidak semua
orang dapat mengikuti penyelidikan secara kritis
2. Sehat; fakta-fakta
pengetahuan dapat diterima nalar.
3. Keahlian subjek secara tepat;
Istilah
dalam terminology sufi
1. Akal kulli (akal universal)
2. Akal juz’i (akal particular);
akal ini diperoleh dari pengalaman sehari-hari yang bersifat material. Ini
berfungsi untuk menaklukkan nafsu al-ammarah.
PEMBINAAN
NAFSU RENDAH
Secara
etimologi nafs adalah,
1)
esensi
2)
hakekat sesuatu
3)
substansi
Nafsu
adalah sumber dan prinsip kejahatan.
Untuk
mengendalikan nafs dilakukan dengan mujahadah dan riyadhah (prihatin).
Tahapan-tahapan
menghilangkan nafs:
1. Takhalli (membersihkan dari
sifat-sifat tercela)
2. Tahalli (menghiasi diri
dengan sifat terpuji)
3. Tajalli (menerima pemberian
Tuhan setelah berusaha)
SYARI’AT,
THARIQAT, HAKEKAT dan MA”RIFAT
Syari’ah
adalah keislaman yang menitik beratkan perhatiannya pada segi-segi legal
formal.
Thariqah
adalah keislaman yang menitik beratkan perhatiannya pada amalan batiniah.
Perjalanan
manusia melalui syari’ah dan thariqah akan membawa manusia pada tujuannya yaitu
haqeqah (Tuhan).
Hasil
dari ketiga rangkaian tersebut (syari’ah, thariqah dan haqiqah) adalah
ma’rifah; yaitu suatu keadaan yang mengetahi Tuhan dari dekat sehingga hati
nurani melihat-Nya.
Harun
Nasution mengatakan ma’rifat adalah pengetahuan dan ilmu tentang rahasia
ketuhanan yang meliputi segala yang ada.
Kesimpulannya
syariat berisi peraturan, dan tariqah adalah perbuatan untuk melaksanakan
syariat dan akan lahirlah hakekat sedang tujuannya adalah ma’rifat yaitu
mengenal Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar